Menjelajahi Keunikan Cagar Alam Beringin Sati: Cagar Alam Terkecil di Dunia

Burung Bangau di Cagar Alam Beringin Sati

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Salah satu kawasan yang menjadi saksi bisu kekayaan alam tersebut adalah Cagar Alam Beringin Sati. Terletak di Kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat, cagar alam ini bukan hanya memiliki keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan berbagai jenis flora dan fauna yang endemik.

Pengenalan Cagar Alam Beringin Sati

Lokasi

Kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Alam melalui Keputusan Gubernur No.60 pada tanggal 16 November 1921, dengan luas area sebesar 0,03 Ha. Berdasarkan pengukuran menggunakan GPS, lokasi geografis kawasan ini berada pada koordinat 100° 35’ 35.28” BT – 100° 35’ 34.74” BT dan 0° 27’ 16.86” LS – 0° 27’ 16.08” LS. Kawasan ini berbatasan dengan Perum Pegadaian dan pemukiman warga, sementara di sekitarnya terdapat SLTP. Dalam pembagian wilayah pengelolaan KSDA, kawasan ini termasuk dalam wilayah kerja Seksi KSDA Wilayah II Tanah Datar dan secara administratif berada di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di pusat Kota Batusangkar yang merupakan ibukota kabupaten.

Fungsi

Pentingnya fungsi kawasan ini, jika diteliti pada saat penunjukkannya, mungkin berkaitan dengan keberadaan pohon Beringin (Ficus sp) yang merupakan satu-satunya pohon yang tumbuh di area tersebut. Pohon ini dulunya dianggap memiliki nilai magis oleh masyarakat setempat, di mana kata “sati” dalam bahasa Minang berarti hebat, ajaib, dan memiliki kekuatan supranatural.

Beberapa informasi menyebutkan bahwa saat ditetapkan sebagai cagar alam, pohon Beringin tersebut sudah berusia sekitar 100 tahun. Namun, seiring berjalannya waktu, nilai magis tersebut tampaknya semakin pudar di mata masyarakat. Saat ini, kawasan ini lebih banyak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk pemasangan spanduk, pengumuman, dan himbauan, mengingat lokasi yang strategis di pusat kota. Di beberapa kesempatan, area sekitar dan di dalam kawasan juga digunakan oleh pedagang untuk menjajakan dagangannya.

Penanda Nol Kilometer

Kawasan ini telah dipagari dan dilengkapi dengan beberapa bangku semen oleh pemerintah daerah, sehingga sering kali masyarakat berkumpul di sini hingga larut malam. Melihat sejarahnya, daerah ini kemungkinan besar merupakan pusat awal kota Batusangkar. Di sekelilingnya terdapat berbagai bangunan dan lokasi bersejarah, seperti rumah dinas Bupati Tanah Datar yang dulunya adalah kediaman residen, serta Alun-alun yang dikenal sebagai Lapangan Cindua Mato.

Saat ini, kawasan ini berfungsi sebagai penanda nol kilometer kota Batusangkar. Namun, dalam hal pengelolaan, penerapan mekanisme pengelolaan kawasan cagar alam di sini cukup menantang, mengingat luas dan kondisi daerahnya. Meskipun kawasan ini masih diakui sebagai cagar alam, upaya perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan yang dilakukan hingga kini belum mencapai hasil yang optimal.

Foto Burung Bangau di Atas Cagar Alam Beringin Sati oleh uda @erisonjkambari
Foto Burung Bangau di Atas Cagar Alam Beringin Sati oleh uda @erisonjkambari

Keunikan dan Keindahan Cagar Alam Beringin Sati

1. Pohon Beringin yang Bersejarah

Cagar Alam Beringin Sati terdiri dari dua pohon beringin (Ficus benjamina) yang telah berusia ratusan tahun. Pohon-pohon ini tidak hanya menjadi penanda titik nol kilometer Kabupaten Batusangkar, tetapi juga dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Keberadaan pohon beringin ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

2. Habitat Burung Bangau

Salah satu alasan utama penetapan kawasan ini sebagai cagar alam adalah keberadaan burung bangau yang bersarang di pohon beringin tersebut. Burung-burung ini telah lama menjadi bagian dari ekosistem lokal dan sering kali membuat bunyi-bunyian di pagi dan petang hari.

3. Nilai Budaya dan Mitos

Masyarakat Batusangkar memiliki berbagai mitos terkait pohon beringin ini. Salah satu mitos yang terkenal adalah ketika batang beringin patah, akan terjadi peristiwa besar di Batusangkar. Contohnya, ketika Istana Pagaruyung terbakar, masyarakat mengaitkannya dengan patahnya batang beringin sehari sebelumnya.

Aktivitas Menarik di Cagar Alam Beringin Sati

1. Wisata Edukasi

Pengunjung dapat belajar tentang pentingnya konservasi dan perlindungan lingkungan di cagar alam ini. Meskipun kecil, kawasan ini memiliki nilai edukasi yang tinggi terkait flora dan fauna lokal.

2. Fotografi

Keunikan pohon beringin yang bersejarah dan keberadaan burung bangau menjadikan cagar alam ini sebagai spot fotografi yang menarik. Setiap sudut kawasan ini menawarkan kesempatan untuk mengabadikan momen-momen unik dan bersejarah.

Fasilitas dan Akses

  • Lokasi: Cagar Alam Beringin Sati terletak di pusat Kota Batusangkar, sehingga sangat mudah diakses oleh wisatawan. Jaraknya sekitar 94 km dari Kota Padang.
  • Fasilitas: Meskipun kecil, kawasan ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas dasar seperti tempat duduk dan papan informasi yang menjelaskan sejarah dan keunikan cagar alam ini.

Tips Berkunjung

  • Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Waktu terbaik untuk mengunjungi cagar alam ini adalah pada pagi atau sore hari, ketika cuaca lebih sejuk dan burung bangau lebih aktif.
  • Persiapan: Meskipun akses ke Beringin Sati sangat mudah, pastikan Anda membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah di sini. Kenakan pakaian yang nyaman untuk berjalan di sekitar kawasan ini.

Kesimpulan

Cagar Alam Beringin Sati adalah destinasi wisata yang unik dan menarik di Sumatera Barat. Dengan keunikan sebagai cagar alam terkecil di dunia, nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta keberadaan burung bangau yang khas, Beringin Sati menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Jadi, jika Anda merencanakan perjalanan ke Sumatera Barat, pastikan Cagar Alam Beringin Sati ada dalam daftar kunjungan Anda!

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *